Kista adalah tumor jinak di organ
reproduksi perempuan yang paling sering ditemui. Bentuknya kistik, berisi
cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi
udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya.
Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam
jaringan. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di
sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Berdasarkan tingkat keganasannya,
kista terbagi dua, yaitu non-neoplastik dan neoplastik. Kista non-neoplastik
sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setelah 2 hingga 3 bulan.
Sementara kista neoplastik umumnya harus dioperasi, namun hal itu pun
tergantung pada ukuran dan sifatnya.
Tumor,kista
dan mioma mempunyai perbedaan , yaitu: Tumor adalah segala penumbuhan jaringan
yang berlebihan yang membentuk massa
tertentu di bagian tubuh mana pun.
Sedangkan kista adalah tumor berupa kantong yang berisi cairan.
Anatomi
Kelenjar Bartholin
terletak posterolateral dari vestibulum arah jam 4 & 8, mukosa kelenjar
dilapisi oleh sel2 epitel kubus, panjang saluran pembuangannya skitar 2,5 cm
dan dilapisi oleh sel2 epitel transisional. saluran pembuangan ini berakhir
diantara labia minor dan hymen dan dilapisi sel2 epitel skuamus. oleh karena
itu dpt timbul keganasan berupa adenokarsinoma maupun karsinoma skuamus.
DIAGNOSIS BANDING
lesi vulva : kista sebaseus, kista disontogenetik,
hematom, lipom, fibroma, hidradenoma, syringoma, endometriosis, myoblastoma,
mamma abberans, leiomyoma, tumor von recklinghausen,
adenokarsinoma.
lesi vagina : kista inklusi vagina, endometriosis,
adenosis, kista duktus gardner,
leiomyoma, hernia inguinalis.
Bartholin cyst
terbentuk ketika kelenjar Bartholin tersumbat, menyebabkan kista berisi cairan
tumbuh begitu cepat. Sebuah kista Bartholin tidak terinfeksi, meskipun dapat
disebabkan oleh infeksi, peradangan, atau penyumbatan fisik (lendir atau
hambatan) untuk saluran Bartholin (tabung terkemuka dari kelenjar ke vulva). Ifinfection
set dalam, hasilnya adalah abses Bartholin. Jika infeksi yang parah atau ulangi
prosedur pembedahan dikenal sebagai marsupialization mungkin diperlukan untuk
menghentikan kambuh lebih lanjut.
I. Pendahuluan
Organ kelamin wanita
terdiri atas organ genitalia interna dan organ genitalia eksterna. Kedua bagian
besar organ ini sering mengalami gangguan, salah satunya adalah infeksi,
infeksi dapat mengenai organ genitalia interna maupun eksterna dengan berbagai
macam manifestasi dan akibatnya. Tidak terkecuali pada glandula vestibularis
major atau dikenal dengan kelenjar bartolini. Kelenjar bartolini merupakan
kelenjar yang terdapat pada bagian bawah introitus vagina. Jika kelenjar ini
mengalami infeksi yang berlangsung lama dapat menyebabkan terjadinya kista
bartolini, kista bartolini adalah salah satu bentuk tumor jinak pada vulva.
Kista bartolini merupakan kista yang terbentuk akibat adanya sumbatan pada
duktus kelenjar bartolini, yang menyebabkan retensi dan dilatasi kistik. Dimana
isi di dalam kista ini dapat berupa nanah yang dapat keluar melalui duktus atau
bila tersumbat dapat dapat mengumpul di dalam menjadi abses.
Kista bartolini ini
merupakan masalah pada wanita usia subur, kebanyakan kasus terjadi pada usia 20
sampai 30 tahun dengan sekitar 1 dalam 50 wanita akan mengalami kista bartolini
atau abses dalam hidup mereka, sehingga hal ini merupakan masalah yang perlu
untuk dicermati. Kista bartolini bisa tumbuh dari ukuran seperti kacang polong
menjadi besar dengan ukuran seperti telur. Kista bartolini tidak menular secara
seksual, meskipun penyakit menular seksual seperti Gonore adalah penyebab
paling umum terjadinya infeksi pada kelenjar bartolini yang berujung pada
terbentuknya kista dan abses, sifilis ataupun infeksi bakteri lainnya juga
dianggap menjadi penyebab terjadinya infeksi pada kelenjar ini.
Kista adalah kantung
yang berisi cairan atau bahan semisolid yang terbentuk di bawah kulit atau di
suatu tempat di dalam tubuh. Kista kelenjar Bartholin terjadi ketika kelenjar
ini menjadi tersumbat. Kelenjar Bartolini bisa tersumbat karena berbagai
alasan, seperti infeksi, peradangan atau iritasi jangka panjang. Apabila
saluran kelenjar ini mengalami infeksi maka saluran kelenjar ini akan melekat
satu sama lain dan menyebabkan timbulnya sumbatan. Cairan yang dihasilkan oleh
kelenjar ini kemudian terakumulasi, menyebabkan kelenjar membengkak dan
membentuk suatu kista. Suatu abses terjadi bila kista menjadi terinfeksi
III. Anatomi,
Histologi dan Fisiologi kelenjar Bartolini
Anatomi
Kelenjar bartolini
merupakan salah satu organ genitalia eksterna, kelenjar bartolini atau glandula
vestibularis major, berjumlah dua buah berbentuk bundar, dan berada di sebelah
dorsal dari bulbus vestibulli. Saluran keluar dari kelenjar ini bermuara pada
celah yang terdapat diantara labium minus pudendi dan tepi hymen. Glandula ini
homolog dengan glandula bulbourethralis pada pria. Kelenjar ini tertekan pada
waktu coitus dan mengeluarkan sekresinya untuk membasahi atau melicinkan
permukaan vagina di bagian caudal. kelenjar bartolini diperdarahi oleh arteri
bulbi vestibuli, dan dipersarafi oleh nervus pudendus dan nervushemoroidal
inferior. Kelenjar bartolini sebagian tersusun dari jaringan erektil dari
bulbus, jaringan erektil dari bulbus menjadi sensitif selama rangsangan seksual
dan kelenjar ini akan mensekresi sekret yang mukoid yang bertindak sebagai
lubrikan. Drainase pada kelenjar ini oleh saluran dengan panjang kira- kira 2
cm yangterbuka ke arah orificium vagina sebelah lateral hymen, normalnya
kelenjar bartolini tidak teraba pada pemeriksaan palapasi. seperti pada gambar
dibawah ini :
Histologi
Kelenjar bartolini
dibentuk oleh kelenjar racemose dibatasi oleh epitel kolumnair atau kuboid.
Duktus dari kelenjar bartolini merupakan epitel transsisional yang secara
embriologi merupakan daerah transisi abtara traktus urinarius dengan traktus
genital.
Fisiologi
Kelenjar ini
mengeluarkan lendir untuk memberikan pelumasan vagina. kelenjar Bartolini
mengeluarkan jumlah lendir yang relatif sedikit sekitar satu atau dua tetes
cairan tepat sebelum seorang wanita orgasme. Tetesan cairan pernah dipercaya
menjadi begitu penting untuk pelumas vagina, tetapi penelitian dari Masters dan
Johnson menunjukkan bahwa pelumas vagina berasal dari bagian vagina lebih
dalam. Cairan mungkin sedikit membasahi permukaan labia vagina, sehingga kontak
dengan daerah sensitif menjadi lebih nyaman bagi wanita.
IV. Epidemiologi
Dua persen wanita
mengalami kista Bartolini atau abses kelenjar pada suatu saat dalam
kehidupannya. Abses umumnya hampir terjadi tiga kali lebih banyak daripada
kista. Salah satu penelitian kasus kontrol menemukan bahwa wanita berkulit
putih dan hitam yang lebih cenderung untuk mengalami kista bartolini atau abses
bartolini daripada wanita hispanik, dan bahwa perempuan dengan paritas yang
tinggi memiliki risiko terendah. Kista Bartolini, yang paling umum terjadi pada
labia majora. Involusi bertahap dari kelenjar Bartolini dapat terjadi pada saat
seorang wanita mencapai usia 30 tahun. Hal ini mungkin menjelaskan lebih
seringnya terjadi kista Bartolini dan abses selama usia reproduksi. Biopsi
eksisional mungkin diperlukan lebih dini karena massa
pada wanita pascamenopause dapat berkembang menjadi kanker. Beberapa
penelitiantelah menyarankan bahwa eksisi pembedahan tidak diperlukan karena
rendahnya risiko kanker kelenjar Bartholin (0,114 kanker per 100.000
wanita-tahun).Namun, jika diagnosis kanker tertunda, prognosis dapat menjadi
lebih buruk. Sekitar 1 dalam 50 wanita akan mengalami kista Bartolini
atau abses di dalam hidup mereka. Jadi, hal ini adalah masalah yang perlu
dicermati.Kebanyakan kasus terjadi pada wanita usia antara 20 sampai 30 tahun.
Namun, tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada wanita yang lebih tua atau
lebih muda.
V. Etiologi
Kista Bartolini
berkembang ketika saluran keluar dari kelenjar Bartolini tersumbat. Cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar kemudian terakumulasi, menyebabkan kelenjar membengkak
dan membentuk suatu kista. Suatu abses terjadi bila kista menjadi terinfeksi.
Abses Bartolini dapat disebabkan oleh sejumlah bakteri. Ini termasuk organisme
yang menyebabkan penyakit menular seksual seperti Klamidia dan Gonore serta
bakteri yang biasanya ditemukan di saluran pencernaan, seperti Escherichia
coli. Umumnya abses ini melibatkan lebih dari satu jenis organisme. Obstruksi
distal saluran Bartolini bisa mengakibatkan retensi cairan, dengan
dihasilkannya dilatasi dari duktus dan pembentukan kista. Kista dapat
terinfeksi, dan abses dapat berkembang dalam kelenjar. Kista Bartolini tidak
selalu harus terjadi sebelum abses kelenjar. Kelenjar Bartolini adalah abses
polimikrobial. Meskipun Neisseria gonorrhoeae adalah mikroorganisme aerobik
yang dominan mengisolasi, bakteri anaerob adalah patogen yang paling umum.
Chlamydia trachomatis juga mungkin menjadi organisme kausatif. Namun, kista
saluran Bartolini dan abses kelenjar tidak lagi dianggap sebagai bagian
eksklusif dari infeksi menular seksual. Selain itu operasi vulvovaginal adalah
penyebab umum kista dan abses tersebut.
VI. Gejala
Banyak kista Bartolini
tidak menyebabkan gejala apapun. Biasanya ditemukan ketika seorang wanita
datang kedokter untuk pemeriksaan umum tanpa keluhan apapun, tanpa rasa sakit
vagina. Namun, jika kista tumbuh lebih besar dari diameter 1 inci, dapat
menyebabkan ketidaknyamanan ketika duduk, atau selama hubungan seksual. Jika
kista menjadi terinfeksi, berisi nanah, dan menjadi bengkak, hal ini sangat
menyakitkan, sehingga sulit bagi seorang wanita untuk duduk, berjalan atau
melakukan hubungan intim. Kista Bartolini menyebabkan pembengkakan labia di
satu sisi, dekat pintu masuk ke vagina. Sebuah kista biasanya tidak sangat
menyakitkan, dan rasa sakit yang signifikan menunjukkan bahwa abses telah
berkembang. Namun, kista yang besar mungkin akan menyakitkan sesuai dengan
ukurannya.Karena letaknya di vagina bagian luar,kista akan terjepit terutama
saat duduk dan berdiri menimbulkan rasa nyeri yang terkadang disertai dengan
demam. Pasien berjalan mengegang ibarat menjepit bisul diselangkangan.
untuk lebih lengkapnya silahkan DOWNLOAD
Referensi :
http://korek-obgin.blogspot.com/2010/04/kista-bartholini.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar