Minggu, 21 November 2010

EKSISI TUMOR JINAK PAYUDARA

EKSISI TUMOR JINAK PAYUDARA

A.Definisi
Tumor jinak mamma ialah lesi jinak yang berasal dari dari parenkim, stroma, areola dan papilla mamma.
Termasuk : Tumor jinak jaringan lunak mamma, lipoma, hemangioma mamma. Untuk mudahnya disini dimasukkan pula displasia mamma
tidak termasuk :Tumor jinak kulit mamma
B. Ruang lingkup
Lesi jinak payudara
MANIFESTASI KLINIS
Tumor jinak mamma maupun tumor non neoplasma bermanifestasi sebagai:
1. Tumor pada mamma
2. Jaringan mamma yang padat dan noduler.
3. Nyeri pada mamma

GAMBARAN KLINIS KHAS :

1. FIBROADENOMA MAMMA 

Tumor pada mamma yang:

· Timbul pada wanita muda, 15-30 tahun
· Membesar sangat pelan, dalam tahunan
· Bentuk bulat atau oval
· Batas tegas
· Tidak besar, 2- 5 cm
· Permukaan rata
· Konsistensi padat kenyal
· Sangat mobil dalam korpus mamma
· Tidak ada tanda invasi atau metastase
· Dapat singel atau multipel.
· >4 cm diperlukan FNA untuk menyingkirkan kemungkinan tumor filodes

2. TUMOR FILODES 

 Tumor pada mamma yang:

o Bentuk bulat atau oval
o Batas tegas
o Besar > 5 cm
o Permukaan dapat berbenjol-benjol
o Tidak melekat dengan kulit atau m.pektoral sangat mobil dalam korpus mamma
o Tidak ada tanda invasi atau metastase
o Vena subkutan melebar.

 3. DISPLASIA MAMMA Ada 3 varian

 (1). Tanpa tumor yang jelas

o Keluhan nyeri pada mamma yang siklis sesuai dengan siklus menstruasi. Nyeri pada mamma pra menstruasi dan menghilang setelah menstruasi.
o Jaringan mamma padat, menyeluruh atau segmental, uni atau bilateral. noduler (Fibrosklerosis, ) mengeras (Fibrosklerosis, ).

 (2). Berbentuk tumor

1. Kista: dapat uni atau bilateral

Kista berisi cairan serous atau keruh
Singel (Kista mamma singel)
Multipel (Kista mamma multipel)

2. Tumor padat

  • Bentuk tidak teratur 
  • Batas tidak tegas 
  • Sering multipel dan bilateral 
  • Tumor padat ini sering sukar dibedakan dengan kanker mamma.

3. Bentuk campuran padat.

Mamma padat noduler disertai tumor baik yang kistus maupun yang padat
4. HIPERTROFI MAMMA
(1). Mamma membesar jauh melebihi ukuran normal untuk orang itu.
(2). Kelainan dapat uni atau bilateral
(3). Dapat ditemukan pada:
1. Bayi : disebut Hipertrofi mamma neonatorium
2. Anak-anak: disebut Hipertrofi mamma pre-pubertal
3. Laki-laki : disebut Ginekomasti
5. CAIRAN PUTING SUSU (NIPPLE DISCHARGE)
Cairan yang keluar spontan dari puting susu diluar laktasi dapat disebabkan oleh:
1. Intraduktal papilloma
2. Displasia mamma
3. Mastitis
4. Kanker mamma
5. Galaktore
6. Trauma, dll.

C. INDIKASI OPERASI
Lesi jinak yang memberikan keluhan atau tidak berhasil dengan terapi konservatif

D. KONTRA INDIKASI OPERASI
- Bukan lesi maligna
- Tidak ada komorbid yang berat

E. DIAGNOSIS BANDING TUMOR JINAK PAYUDARA
- Karsinoma payudara
- Displasia mamma
- Hipertrofi mammma

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bila pada pemeriksaan klinis jelas suatu tumor jinak, pemeriksaan penunjang klinis (triple diagnostic) dikerjakan bila diperlukan, tergantung kepada ada atau tidaknya faktor resiko pada penderita (usia, riwayat keluarga, tumor payudara multipel atau residif )
- Imaging: USG mamma, mammografi kadang-kadang MRI payudara
- Sitologi atau histopatologi ; FNA, imprint sitologi dari cairan puting susu, core biopsy atau open biopsy

Teknik Operasi
Prosedur
Dengan pembiusan general, punggung penderita diganjal bantal tipis, sendi bahu diabduksikan ke arah kranial.
Lokasi tumor ditandai dengan spidol/ tinta.
Desinfeksi lapangan operasi (dibawah klavikula), midsternal, linea aksilaris posterior, sela iga ke ‘/ clan 8, dengan larutan desinfektan povidone iodine 105.
Lapangan operasi dipersempit dengan duk steril. Bila memungkinkan insisi dikerjakan sirkumareolar, tetapi bila lokasi tumor cukup jauh dari areola (>4 cm), maka insisi dikerjakan di atas tumor sesuai dengan garis Langer atau diletakkan pada daerah-daerah yang tersembunyi.
Untuk insisi sirkumarelar maka puting susu dipegang dengan jari telunjuk dan ibu jari, dilakukan marker insisi. Dengan pisau dilakukan insisi periareolar sampai fasia superfisialis subkutan.
Flap kulit diangkat keatas dengan bantuan hak tajam, dengan gunting dilakukan undermining sepanjang fasia superfisial kearah lokasi tumor.
Rawat perdarahan, lalu identifikasi tumor.
Jepit jaringan sekitar tumor pada 3 tempat dengan kocher, lalu dilakukan eksisi tumor sesuai tuntunan kocher.
Rawat perdarahan lagi, orientasi seluruh bed tumor lalu dipasang redon drain dengan lubang di kuadran lateral bawah (bila menggunakan penrose drain, darin dikeluarkan di garis insisi).
Jahit subkutan fat dengan plain cat gut 3.0.
Jahit kulit dengan. prolene 4.0.
Luka operasi ditutup dengan kasa betadine.
Dilakukan dressing luka operasi dengan teknik suspensi payudara (BH buatan) tanpa mengganggu gerakan sendi bahu.

Komplikasi operasi
a. Perdarahan : hemostasis yang kurang baik akan menyebabkan perdarahan dan terjadi hematom
b. Infeksi
Mortalitas
Tidak ada

Perawatan Pasca Bedah
Drain handschoen/penrose diangkat hari ke 2, drain continous dilepas bila produksi < 10 cc/24 jam
Jahitan diangkat pada hari ke 7 -10.
Bila masih ada seroma dapat dilakukan aspirasi.
Follow-Up
Pemeriksaan klinis 3-6 bulan pasca bedah, imaging kadang-kadang dilakukan terutama bila ada
tumor yang residif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar